Agus Purwanto
Lahir : 24 Oktober 1986 (umur 35) Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia
Alias : Abah Lala
Pekerjaan : Seniman
Genre : Dangdut
Tahun aktif : 2009 - Sekarang
Agus Purwanto atau lebih dikenal sebagai Abah Lala adalah seorang seniman dari Boyolali Jawa Tengah, memulai karir dari tahun 2009 sebagai Seniman Gedruk (Tarian Tradisional Boyolali), bukan hanya sebagai Penari Tradisional saja tetapi Abah Lala juga menjadi penyanyi di Group Gedruknya (SALEHO), tanggung jawab Abah Lala sebagai Ketua “Saleho” membawa group tersebut sampai ke Mancanegara untuk memperkenalkan Tarian Tradisional Indonesia.
Abah Lala juga mendirikan sebuah Orkes Melayu (OM) yang diberi nama MG 86, semua personil OM MG 86 terdiri dari mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan petani ladang, dengan terbentuknya orkes ini memberikan rezeki untuk semua personilnya.
Di Tahun 2018 Abah Lala sukses menciptakan sebuah Jargon/Senggakan yang diselipkan disemua lagu Dangdut yang dibawakannya, Jargon ini dikenal dengan sebutan “Cendol Dawet Lima Ratusan Ga Pakai Ketan…1, 2, 3, 4 Tak..kinta…kintang…yoyoyo joss…..”, dari sebuah Jargon/Senggakan nama Abah Lala semakin dikenal dikalangan Musisi di Jawa Tengah, karena dengan Jargon/Senggakan ini sebuah lagu menjadi bernyawa saat dibawakan Abah Lala bersama MG 86.
Setelah sukses dengan Jargon “Cendol Dawet”, Abah Lala resmi meRelease Single Pertamanya yang berjudul “GEDE ROSO” lagu ini diciptakan langsung oleh Abah Lala yang menceritakan tentang perasaan seseorang yang Mencintai Pasanganya Setulus Hati tetapi bertepuk sebelah tangan. Dan tidak ketinggalan juga dipertengahan lagu Gede Roso, Abah Lala menyelipkan Jargon Cendol sebagai Identitas Abah Lala.